Kata pengantar
Dengan
menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
“BIROKRASI” ini dengan tepat waktu.
Terlepas
dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Akhir
kata kami berharap semoga makalah tentang “BIROKRASI” ini dapat memberikan
manfaat terhadap pembaca.
Sengkang,
19 Maret 2017
L-Ard23
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar......................................................................................................
i
Daftar Isi...................................................................................................................
ii
BAB I.
PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar
Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.................................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN..
A. Pengertian Administrasi Niaga................................................................................ 2
B. Pengertian
Administrasi Negara............................................................................. 2
C.
Peranan Administrasi Negara.................................................................................. 3
D.
Pengertian Birokrasi................................................................................................ 3
E.
Karakteristik Birokrasi............................................................................................ 4
F.
Pentingnya Birokrasi............................................................................................... 4
G.
Problem Birokrasi................................................................................................... 5
H.
Kelemahan Birokrasi............................................................................................... 5
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 6
B. Saran........................................................................................................................ 6
Daftar Pustaka.........................................................................................................7
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perkembangan
kehidupan masyarakat semakin hari semakin bertambah. Hal ini sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia sebagai salah satu anggota
dan komponen yang amat berpengaruh dalam suatu gugusan masyarakat tertentu.
Kebutuhan yang bertambah itu akan membawa persoalan pemenuhannya. Kalau
sumber-sumber itu tersedia tidak banyak menimbulkan masalah akan tetapi jika
sumber itu mulai langka mulai timbul masalah bagi manusia dan masyarakat. Jika
persoalan itu manusia mengakumulasi menumpuk terus menerus dan menjadi
persoalan masyarakat dan kemudian jika mengkristal menjadi persoalan Negara
atau pemerintah mulailah manusia menyadari ketertiban birokrasi dan
administrasi Negara.
Birokrasi
terdiri dari biro yang artinya meja dan krasi yang artinya kekuasaan. Dari
pengertian dua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa birokrasi adalah kekuasaan
yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip ideal
bekerjanya suatu organisasi. Birokrasi ini bersifat rigid atau kaku. Istilah
birokrasi tentu sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat terutama dalam
penyediaan pelayanan publik atau bahkan birokrasi diidentikkan dengan sesuatu
yang lama, bertele-tele. Hal tersebut karena birokrasi terikat oleh peraturan
atau perundang-undangan yang berlaku. Meskipun begitu, birokrasi merupakan alat
pemerintah untuk menyediakan pelayananan publik dan perencana, pelaksana, dan
pengawas kebijakan. Birokrasi yang diterapkan sudah bagus atau belum di Negara
maju dan Negara berkembang dapat terlihat dari penyediaan pelayanan publik oleh
pemerintah kepada masyarakatnya seperti pengadaan barang dan jasa terutama
dalam bidang transportasi, pelayanan kesehatan, pelayanan administrasi, dan
penyediaan pendidikan gratis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
itu Administrasi Niaga?
2. Apa
itu Administrasi Negara?
3. Bagaimana
Peranan Administrasi Negara?
4. Apa
itu Birokrasi?
5. Apa
saja Karakteristik Birokrasi?
6. Apakah
Birokrasi Penting?
7. Apa
Problem Birokrasi?
8. Apa
Kelemahan Birokras?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Niaga
Prof.
dr. Mr. S. Srajudi Admosudidjo dalam bukunya yang berjudul “Administrasi Negara
atau Bisnis Administration” adalah suatu pengertian yang mencangkup dua pengertian
menjadi satu, yaitu :
Administrasi
Niaga adalah administrasi daripada suatu organisasi niaga secara keseluruhan,
bilamana organisasi niaga tersebut merupakan perusahaan, maka administerasi
niaga tersebut dijalankan oleh Direksi dari pada perusahaan.
Administrasi
Niaga adalah administrasi yang mengejar tercapainya tujuan-tujuan yang bersifat
keniagaan (bisiness objective), dalam pengertian ini, administrasi niaga
tersebut dijalankan oleh setiap maneger dalam suatu organisasi niaga.
Dari
uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Administrasi Niaga adalah proses
kerjasama dari kelompok orang untuk mencapai keuntungan / laba yang
sebesar-besarnya.
B. Pengertian Adminisrasi Negara
Menurut
Jhon M. Pfiffner dan Robber V. Presthus dalam bukunya yang berjudul “Public
Administration” mengemukakan : Administrasi Negara adalah pelaksanaan
kebijaksanaan negara yang telah digariskan oleh badan badan politik yang
repsentative (public administration involve the implementation of public wish has
been outlined by repsentative political bodies)
Menurut
Leonard D.White dalam bukunya yang berjudul “Intoduction tot the study of
public Administration” mengemukakan : Administrasi Negara terdiri atas
semua/seluruh aktifitas/kegiatan yang bertujuan pemenuhan atau pelaksanaan
kebijakan negara ( Public Administration concist of all these operation having
for their purpose the fulfillment or enforcement of public policy).
Dari uraian dua pendapat tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa Administrasi Negara adalah proses kerja sama
dari seluruh aparatur negara berdasarkan garis-garis besar yang telah
disepakati bersama untuk tujuan negara.
C. Peranan Administrasi Negara
1. Sebagai
stabilisator masyarakat, karena keinginan dan kebutuhan manusia tidak mungkin
sama antara satu dengan yang lainnya.
2. Mangatur,
mengarahkan dan mempercepat perubahan sosial, sesuai dengan yang diinginkan
oleh rakyat atau bangsa masing-masing.
3. Membawa
dan mendorong rakyat untuk memasuki kehidupan sebagai masyarakat maju dan
modern.
4. Administrasi
Negara berperan besar terhadap keberhasilan pembangunan nasional.
5. Administrasi
publik mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijakan pemerintah.
6. Peranan
Administrasi Negara adalah menjamin adanya kemampuan ekonomi nasional untuk
menghadapi dan mengatasi persaingan global.
D. Pengertian Birokrasi
Menurut
Max Webber, pengertian birokrasi adalah suatu bentuk organisasi yang
penerapannya berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapaiu. Birokrasi ini
dimaksudkan sebagai suatu system otorita yang ditetapkan secara rasional oleh
berbagai macam peraturan. Birokrasi ini dimaksudkan untuk mengorganisasi secara
teratur suatu pekerjaan yang harus dilakukan oleh orang banyak.
Menurut Fritz Morstein Marx,
pengertian birokrasi adalah suatu tipe organisasi yang dipergunakan pemerintah
modern untuk melaksanakan tugas-tugasnya
yang bersifat spesialis, dilaksanakan dalam sistem administrasidan khususnya
oleh aparatur pemerintah.
Pengertian
Birokrasi menurut Pater A. Blau dan Charles H. Page, birokrasi adalah suatu
tipe dari organisasi yang dimaksudkan untuk mencapai tugas-tugas administratif
yang besar, yaitu dengan cara mengkoordinir secara sistematik pekerjaan yang
dilakukan oleh banyak orang.
Dari definisi birokrasi menurut Blau
dan Page menunjukan bahwa birokrasi tidak hanya dikenal dalam organisasi
pemerintah, akan tetapi juga pada semua organisasi besar. Seperti organisasi militer dan
organisasi-organisasi niaga. Dengan demikian, birokrasi dapat dilihat pada
setiap bentuk organisasi modern yang dihasilkan oleh proses rasionalisasi.
E. Karakteristik Birokrasi
11
karakteristik dari Birokrasi yang efektif dan efisien :
1. Bekerja
sesuai dengan aturan (rule)
2. Tugas
yang khusus (spesialisasi)
3. Kaku
dan sederhana (rigid and simple)
4. Penyelenggaraan
yang resmi (formal)
5. Pengaturan
dari atas ke bawah (hirarkis)
6. Berdasarkan
logika (rasional)
7. Tersentralistik
(otoritas)
8. Taat
dan patuh (obedience)
9. Tidak
melanggar ketentuan (discipline)
10. Terstruktur
(sistematis)
11. Tanpa
pandang bulu (impersonal)
F. Pentingnya Birokrasi
Menurut Robert
Presthus, pentingnya birokrasi diungkapkan dalam peranan-nya sebagai
"delegated legislation", "initiating policy"
dan"internal drive for power, security and loyalty".
Dalam
membahas birokrasi ada tiga pertanyaan pokok yang harus diperhati-kan, (1) bagaimana
para birokrat dipilih,
(2) apakah
peranan birokrat dalam pembuatan keputusan, dan
(3)
bagaimana para birokrat diperintah.
Dalam
hubungannya dengan pertanyaan kedua, hal pertama yang perlu disadari adalah ada
perbedaan antara proses pembuatan keputusan yang aktual dengan yang formal.
Dalam kenyataan birokrat merupakan bagian dari para pembuat keputusan.
Pentingnya
peranan birokrasi amat menonjol dalam negara-negara sedang berkembang di mana
mereka semuanya telah memberikan prioritas kegiatannya pada penyelenggaraan
pembangunan nasional. Di negara-negara ini birokrasi berperan sebagai motor dan
penggerak penggerak pembangunan.
Secara
khusus, peranan dan pentingnya arti birokrasi tertampilkan dalam fungsinya
sebagai pemrakarsa usul pembuatan kebijalan, penasihat dalam kebijakan dan
sebagai inovator dan penyedia sumber.
G. Problem Birokrasi
1. Rendahnya
Motivasi untuk Melakukan Perubahan dan Inovasi
Patologi ini terjadi
sebagai konsekuensi dari keseluruhan perilaku dan gaya manajerial yang serin
digunakan oleh menejemen puncak (the strategic-apex) pada hirarki organisasi
publik. Gaya manejerial dan leadership yang bersifat feodalistik dan paternalistik
berpengaruh besar terhadap kinerja organisasi (Siagian, 1994;44) sehingga
jajaran birokrasi tingkat menengah dan bawah takut untuk melakukan dan
mengambil langkah baru dalam upaya peningkatan pelayanan publik.
2. Ketidakmampuan
berkembang dan mengembangkan diri
Baik buruknya pelayanan
publik yang diberikan oleh birokrasi sangat terkait dengan kemampuan dan
kualitas dari birokrasi itu sendiri. Kemampuan birokrat pemerintah selain
dibentuk melalui pengembangan dan peningkatan pengetahuan dan keahlian individu
juga sangat dipengaruhi oleh sistem organisasi tersebut seperti orientasi
kerja, struktur organisasi, model kepemimpinan serta renumerasi yang diterima
oleh aparatur.
3. Tidak
Peka dan Kinerja yang Berbelit Belit
Seperti yang telah di
jelaskan dimuka bahwa aparat cenderung enggan melakukan perubahan dan inovasi,
selain disebabkan oleh gaya manajerial dala organisasi publik, patologi
tersebut juga disebabkan karena iklim dan kondisi dalam organisasi birokrasi
yang cenderung memberikan insentif kepada pegawai yang loyal dari pada pegawai
kreatif dan inovatif.
H. Kelemahan Birokrasi
Kelemahan-kelemaha
Birokrasi terletak dalam hal :
Ø Penetapan
standar efisiensi yang dapat dilaksanakan secara fungsional
Ø Terlalu
menekankan aspek-aspek rasionalitas, impersonalitas dan hirarki.
Ø Kecenderungan
birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasi.
Ø Berlakunya
pita merah dalam kehidupan organisasi.
Ø Kurangnya
pengawsan terhadap kinerja birokrasi.
Ø Keengganan
untuk mengakui adanya otoritas yang disusun secara hirarkis dan sulit
menghubungkan proses birokratisasi dengan modernisasi yang berlangsung di
negara-negara sedang berkembang.
Ø Dalam
prakteknya, muncul kesan yang menunjukan seakan-akan para pejabat dibiarkan
menggunakan kedudukannya di birokrasi untuk kepentingan diri dan kelompok.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
materi di atas, dapat di simpulkan bahwa, Administarsi Niaga dan Administrasi
negara itu berbeda. Dimana administrasi Niaga yaitu proses kerjasama dari
kelompok orang untuk mencapai keuntungan / laba yang sebesar-besarnya,
sedangkan Administrasi Negara adalah
proses kerja sama dari seluruh aparatur negara berdasarkan garis-garis besar
yang telah disepakati bersama untuk tujuan negara.
Selain
itu, dalam Administrasi Negara maupun Niaga terdapat yang namanya Birokrasi, Birokrasi
sendiri adalah kekuasaan yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan dan
prinsip-prinsip ideal bekerjanya suatu organisasi dimana Birokrasi ini bersifat
rigid atau kaku. peranan dan pentingnya arti birokrasi tertampilkan dalam
fungsinya sebagai pemrakarsa usul pembuatan kebijalan, penasihat dalam
kebijakan dan sebagai inovator dan penyedia sumber.
B. Saran
Saya
sebagai penulis mengharapkan, Kita sebagai mahasiswa sebaiknya menaggapi
masalah dalam Birokrasi itu sendiri dengan bijak. Separti yang telah di
paparkan dalam makalah ini, kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam birokrasi
sebenarnya tidak berarti bahwa birokrasi adalah suatu bentuk organisasi yang
negatif, tetapi seperti yang di kemukakan oleh K. Merton lebih merupakan
bureaucratic dysfinction (disfungsi birokrasi). Terjadinya penyelewengan dalam
birokrasi itu sendiri sebenarnya tergantung dari individu yang menempati
jabatan tersebut.
Semoga
dengan tersusun nya makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang birokrasi
modern serta menjadi sumber referensi bagi pembacanya.penulis berharap agar
adanya kajian-kajian yang lebih mendalam lagi mengenai birokrasi mengingat
birokrasi sangat berkaitan erat dalam pemerintahan yang modern.
Daftar Pustaka
thanks kunjungannya kawand...!!
L-Ard23