BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Diskriminasi telah menjadi sumber utama ketidakadilan, karena dalam diskriminasi kelompok-kelompok tertentu mereka terkecualian, bahkan mereka kehilangan hak-hak dasar tertentu seperti kesehatan, jaminan sosial dan pendidikan dan lain-lain.
Perlu diketahui bahasa juga memainkan peranan penting dalam diskriminasi yaitu prasangka negatif, nada menghina, sindir menyindir, dan kekuasaan sewenang-wenang.
Dalam bahasa diskriminatif maka digunakan istilah dengan berkonotasi rasis, classist atau nasionalis. Kata-kata juga digunakan untuk membuat dan memelihara stereotip. Ada banyak frase yang mengekspresikan diskriminasi namun tidak banyak yang menyadarinya. Untuk semua ini, kita dapat mengatakan bahwa bahasa adalah bentuk diskriminasi dan membuat sikap-sikap ini akan menembus perilaku masyarakat dalam menggunakan bahasa yang bersifat diskriminatif.
Namun, ada upaya untuk menghentikan diskriminasi yaitu adanya jaminan penghormatan terhadap hak-hak melalui hukum. Diskriminasi tidak boleh terjadi dalam masyarakat, satu komunitas di mana kita harus belajar untuk memiliki koeksistensi sehat dan damai, untuk memahami dan menerima perbedaan yang timbul dari keragaman budaya ada ( multikulturalisme).
Diskriminasi, dalam bentuk apapun, tidak pernah hilang. Namun dapat dihentikan di dalam lingkungan manusia itu sendiri dan terus membuat kesadaran bahwa diskriminasi memberikan efek yang buruk. diskriminasi dapat dihentikan dimulai dari : keluarga, sekolah, tempat kerja, transportasi, perdagangan, usaha , beberapa lembaga, olahraga, dll). Dan juga memberikan kesadaran kepada orang lain akan dampak dari diskriminasi ini dengan menekankan “bahwa kita semua sama-sama manusia, tidak ada perbedaan”
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka kita tertarik menggambil judul “Diskriminasi”
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan diskriminasi?
2.
Apakah Jenis-jenis diskriminasi dan macam-macam
diskriminasi?
3.
Apakah penyebab diskriminasi?
4.
Apakah upaya yang harus dilakukan untuk menghapus dikriminasi
berdasarkan agama dan kepercayaan?
5.
Bagaimana cara meghindari sikap diskriminasi?
1.
Mengetahui pengertian dari diskriminasi
2.
Mengetahui jenis-jenis diskriminasi dan macam-macam
diskriminasi
3.
Mengetahui penyebab diskriminasi
4.
Mengetahui upaya yang harus dilakukan untuk menghapus
diskriminasi berdasarkan agama dan kepercayaan
5.
Mengetahui cara menghindari sikap diskriminasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Diskriminasi
Diskriminasi
adalah perlakuan buruk yang ditujukan terhadap kelompok manusia tertentu.
Diskriminasi berarti setiap tindakan memisahkan seseorang dari sebuah
organisasi, lingkungan, masyarakat atau kelompok orang berdasarkan kriteria
tertentu. Dalam arti luas, diskriminasi adalah cara untuk mengurutkan dan
mengklasifikasikan identitas lain.
Diskriminasi dapat merujuk ke bidang apapun, dan dapat menggunakan kriteria apapun. Jika kita berbicara tentang manusia, misalnya, dapat membedakan antara lain dengan usia, warna kulit, tingkat pendidikan, status sosial, pengetahuan, kekayaan, warna mata yang berbeda, dll. Tapi kita juga dapat membedakan sumber energi, karya sastra, hewan.
Diskriminasi ini mengacu kepada “pengecualian pembedaan, atau pembatasan berdasarkan asal etnis atau nasional, jenis kelamin, usia, kecacatan, status sosial atau ekonomi, kondisi kesehatan, kehamilan, bahasa , agama, opini, orientasi seksual, status perkawinan atau lainnya, memiliki efek merugikan atau meniadakan pengakuan atau pelaksanaan hak-hak dan kesetaraan kesempatan bagi orang-orang. “Namun, diskriminasi merujuk pada tindakan membedakan atau segregasi yang merongrong kesetaraan. Biasanya digunakan untuk merujuk pada pelanggaran hak-hak yang sama bagi individu dengan masalah sosial, usia, ras, agama, politik, orientasi seksual atau gender.
Sumber utama dari ketidaksetaraan adalah diskriminasi “pendapatan, kelas sosial dan ras, faktor seperti jenis kelamin, etnis, kebangsaan, agama atau ideologi politik” menimbulkan bentuk diskriminasi[1].
Kelompok minoritas seringkali didiskriminasi dan berada dalam posisi “subordinasi abadi” (istilah yang di ambil dari hukum dan kelompok yang kurang beruntung), yang tercermin dalam perekonomian (kelas bawah), politik (kelompok-kelompok ini tidak terwakili kebijakan) dan kehidupan sosial. Diskriminasi semacam ini paling jelas terlihat, seperti yang terlihat seperti kekerasan rasial fisik antar kelompok yang terjadi di Amerika Serikat atau Eropa yaitu pembedaan kesempatan dan hak bagi antara kulit putih dan kulit hitam.
Diskriminasi dapat merujuk ke bidang apapun, dan dapat menggunakan kriteria apapun. Jika kita berbicara tentang manusia, misalnya, dapat membedakan antara lain dengan usia, warna kulit, tingkat pendidikan, status sosial, pengetahuan, kekayaan, warna mata yang berbeda, dll. Tapi kita juga dapat membedakan sumber energi, karya sastra, hewan.
Diskriminasi ini mengacu kepada “pengecualian pembedaan, atau pembatasan berdasarkan asal etnis atau nasional, jenis kelamin, usia, kecacatan, status sosial atau ekonomi, kondisi kesehatan, kehamilan, bahasa , agama, opini, orientasi seksual, status perkawinan atau lainnya, memiliki efek merugikan atau meniadakan pengakuan atau pelaksanaan hak-hak dan kesetaraan kesempatan bagi orang-orang. “Namun, diskriminasi merujuk pada tindakan membedakan atau segregasi yang merongrong kesetaraan. Biasanya digunakan untuk merujuk pada pelanggaran hak-hak yang sama bagi individu dengan masalah sosial, usia, ras, agama, politik, orientasi seksual atau gender.
Sumber utama dari ketidaksetaraan adalah diskriminasi “pendapatan, kelas sosial dan ras, faktor seperti jenis kelamin, etnis, kebangsaan, agama atau ideologi politik” menimbulkan bentuk diskriminasi[1].
Kelompok minoritas seringkali didiskriminasi dan berada dalam posisi “subordinasi abadi” (istilah yang di ambil dari hukum dan kelompok yang kurang beruntung), yang tercermin dalam perekonomian (kelas bawah), politik (kelompok-kelompok ini tidak terwakili kebijakan) dan kehidupan sosial. Diskriminasi semacam ini paling jelas terlihat, seperti yang terlihat seperti kekerasan rasial fisik antar kelompok yang terjadi di Amerika Serikat atau Eropa yaitu pembedaan kesempatan dan hak bagi antara kulit putih dan kulit hitam.
B. Jenis dan
Macam Diskriminasi
1
Jenis-jenis diskriminasi :
·
Diskriminasi Umur : Individu diberi perlakuan yang
tidak adil karena ia tergolong dalam lingkungan umur tertentu.
·
Diskriminasi Jenis Kelamin : Individu diberi perlakuan
yang tidak adil karena gender mereka. Misalnya, seorang wanita menerima gaji
yang lebih rendah dengan pria serekan kerjanya, meskipun kontribusi mereka
sama.
·
Diskriminasi Kesehatan ; Individu diberi perlakuan
yang tidak adil karena mereka menderita penyakit atau cacat tertentu. Misalnya
seorang yang pernah menderita sakit jiwa telah ditolak untuk mengisi jabatan
tertentu, meskipun ia telah sembuh dan memiliki kemampuan yang dibutuhkan.
·
Diskriminasi Ras : Individu diberi perlakuan yang
tidak adil berdasarkan ras yang diwakili mereka.
2
Macam-macam diskriminasi :
·
Diskriminasi kasar—aksi negatif terhadap objek
prasangka rasial, etnis, atau agama—dan kriminalitas berdasarkan kebencian
(hate crimes)—kriminalitass yang berdasar pada prasangka rasial, etnis, dan
tipe prasangka lainnya. Contoh: James Byrd seorang lelaki afro-amerika yang
diseret dibelakang truk hingga meninggal oleh seorang laki-laki berkulit putih
dengan prasangka tinggi.
·
Diskriminasi halus: rasisme modern (rasial
implicit)—rasisme berusaha menutup-nutupi prasangka di tempat umum, tetapi
mengekspresikan sikap-sikap mengecam ketika hal itu aman dilakukan—dan
tokenisme—contoh di mana individu menunjukkan tingkah laku positif yang menipu
terhadap anggota kelompok out-group kepada siapa mereka merasakan prasangka
yang kuat. Kemudian tingkah laku tokenistic ini digunakan sebagai alasan untuk
menolak melakukan aksi yang lebih menguntungkan terhadap kelompok ini. Contoh:
sebuah bank yang mempekerjakan orang dari etnis tertentu, supaya tidak disangka
melakukan diskriminasi juga mempekerjakan masyarakat pribumi. Namun, masyarakat
pribumi ini nantinya akan dipersulit untuk kenaikan jabatan.
Diskriminasi bisa terdapat dalam
kehidupan berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat,dan bernegara
·
Orang tua membeda-bedakan perlakuan terhadapa
anak-anaknya adalah contoh perilaku diskriminasidalam keluarga. Misalnya anak
perempuan tidak disekolahkan karena dianggap tidak perlu, padahal orang tua
mampu dan si anak juga ingin sekolah,
·
Islam mengajarkan agar dalam kehidupan bertetangga,
antara satu sama lain saling menghormati dan menghargai, tanpa membedakan suku
bangsa, agama, status sosial, dan sebagainya
·
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, prilaku diskriminasi itu misalnya pemerintah hanya melindungi
golongan tertentu. Padahal pemerintah wajib melindungi seluruh rakyatnya tanpa
terkecuali
C. Penyebab
Diskriminasi
Penyebab muncul diskriminasi:
·
Prasangka buruk dapat menyebabkan memainkan sebuah
peran penting untuk melindungi atau meningkatkan konsep diri mereka. Ketika
individu dengan sebuah prasangka memandang rendah sebuah kelompok, hal ini
membuat mereka yakin akan harga diri mereka sendiri.
·
Saling mencela satu sama lain akan menimbulkan orang
lain tidak bertoleransi kepada kita.
D.
Upaya Menghapus Diskriminasi Dalam Agama Dan
Kepercayaan
Masalah penting yang harus dijawab dalam upaya perjuangan menghapus diskriminasi berdasarkan agama dan kepercayaan ialah apakah agama sendiri memiliki landasan teologis dalam gerakan tersebut. Atau sebaliknya agama-agamalah yang justeru menjadi sumber dari berbagai kasus diskriminasi itu. Untuk menjawab pertanyaan ini, saya akan mulai menggali dan menelusuri sistem atau budaya keberagamaan di Indonesia dan kaitannya dengan soal bagaimana perilaku diskriminasi itu dibentuk dan dilegitimasi oleh kekuasaan dalam Islam.
Secara historis, pergeseran pemaknaan teks-teks keagamaan tidak lepas dari proses sejarah perebutan kekuasaan yang terjadi dalam dunia Islam sendiri maupun dalam interaksinya dengan dunia luar. Lalu melalui proses sosialisasi dan kulturisasi masif dan berabad-abad lamanya, pandangan kekuasan atas teks agama ini selanjutnya dirasakan, dipikirkan dan dilakukan sebagaimana keyakinan agama Tafsir kekuasaan atas teks-teks agama inilah yang sesungguhnya mengasingkan akar-akar hak asasi manusia dalam Islam. Dan ketika ada upaya untuk menggali kembali akar yang hilang ini, muncul resistensi dan persoalan yang luar biasa dari kekuasaan. [3]
Kalau kita lacak sebenarnya budaya keberagamaan kita ini dibangun sejak pasca Khulafaur Rasyidun (setelah masa empat khalifah sepeninggal Nabi) yang penuh dengan bingar bingar perebutan kekuasaan. Yang sangat menarik adalah bahwa sekte-sekte besar dalam Islam lahir setelah peristiwa perang antara kaum muslim sendiri, antara kubu Sayidina Ali dan kubu Muawiyah. Muawiyah menyerukan “tidak ada hukum kecuali Allah”, namun kubu Ali menyanggah dengan kata-kata“Kalimatu haqqin urida biha bathil”, yang artinya: kalimat itu benar tapi untuk maksud yang salah. Dari sinilah sebenarnya sejarah penafsiran seturut dengan kehendak kekuasaan terjadi. Dan saya melihat, persoalan-persoalan diskriminasi sepanjang sejarah Islam dilegitimasi oleh pandangan penguasa atas teks-teks agama seperti itu.
E.
Menghindari Sikap Diskriminasi
Cara menghindari sikap diskriminasi :
·
Sesama orang yang beriman dan beragama islam harus
saling menghormati dan menyayangi.
·
Sesama orang beriman tidak saling meredahkan
·
Sesama orang beriman tidak saling mencela
·
Sesama orang beriman tidak saling memanggil dengan
gelaran yang mengandung ejekan
·
Sesama orang beriman tidak saling berprasangka buruk
·
Sesama orang beriman tidak saling mencari-cari
kejelekan orang lain
·
Sesama orang beriman tidak saling menggunjing.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
·
Diskriminasi adalah perlakuan bruk yang ditunjukan
terhadap kelompok manusia tertentu.
·
Salah satu jenis diskriminasi adalah diskriminasi
Kesehatan ; Individu diberi perlakuan yang tidak adil karena mereka menderita
penyakit atau cacat tertentu. Misalnya seorang yang pernah menderita sakit jiwa
telah ditolak untuk mengisi jabatan tertentu, meskipun ia telah sembuh dan
memiliki kemampuan yang dibutuhkan.
·
Salah satu menghindari salah satu diskriminasi adalah
sesama orang yang beriman dan beragama islam harus saling menghormati dan
menyayangi.
·
Salah satu penyebab diskriminasi adalah Saling mencela
satu sama lain akan menimbulkan orang lain tidak bertoleransi keada kita.
B. Saran
Kita sebagai mahasisiwa jangan
sampai mempunyai sikap diskriminasi yang suka membeda-bedakan antara teman yang
satu dengan yang lain, ras, agama, orang kaya dan orang miskin. Karena kita
sebagai manusia juga membutuhkan orang lain, jika kita memiliki sifat seperti
itu maka secara tidak langsung kita pasti akan dijauhi orang lain.
Daftar Pustaka