DAFTAR
ISI
Kata Pengantar......................................................................................................
i
Daftar Isi...................................................................................................................
ii
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.................................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi dan Pengorganisasian
.......................................................... 2
B. Unsur-Unsur
Pengorganisasian............................................................................... 2
C. Tujuan
Pengorganisasian......................................................................................... 3
D.
Syarat-Syarat Pengorganisasian.............................................................................. 4
E.
Proses Pengorganisasian.......................................................................................... 5
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 6
B. Saran........................................................................................................................ 6
Daftar Pustaka......................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengorganisasian
adalah suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan
mengatur, serta membagi tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi,
agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Manusia merupakan unsur
terpenting dalam pengorganisasian karena manusia terdapat di dalam tugas-tugas
yang saling berhubungan.
Sturktur
organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana
organisasi dikelola. Sturktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan
perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi atau orang-orang
yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda
dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja,
standarlisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan
keputusan atau besaran satuan kerja.
Pengorganisasian
dalam konteks perubahan social menjadi titik strategis yang harus menjadi
perhatian dengan seksama. Keberhasilan mencapai titik perubahan akan sangat
ditentukan oleh pengorganisasian. Tanpa suatu pengorganisasian yang kuat,
memadai dan sistematis maka perubahan social hanya akan bergantung pada niat
baik kekuasaan, pasar politik atau situasi lain yang tidak pasti. Satu-satunya
faktor yang menentukan bahwa sebuah gerakan akan tetap berjalan pada relnya dan
dapat mencapai tujuannya adalah pengorganisasian yang dipandu oleh kepemimpinan
dan garis politik yang memihak kepada rakyat.
B. Rumusan Masalah
1
Apa
yang dimaksud dengan organisasi dan pengorganisasian?
2
Apa
unsur unsur pengorganisasian?
3
Apa
tujuan pengorganisasian?
4
Apa
saja syarat syarat pengorganisasian?
5
Bagaimana
proses pengorganisasian?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi dan
Pengorganisasian
Organisasi adalah suatu kelompok
orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya
digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja
sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengorganisasian
merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan
sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan
tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengorganisasian
(Organizing) adalah suatu langkah
untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang di
pandang. Seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan kerja administrasi,
ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang seseorang
pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.
B. unsur unsur pengorganisasian
Secara sederhana organisasi
memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan ada tujuan bersama.
Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling
kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah:
a. Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketata lembagaan sering
disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri
dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya
terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi
dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai
dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (non management/workers). Semua
itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
b. Kerjasama, merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan
yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena
itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya
dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara
bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
c. Tujuan, merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan
tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik
akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa
yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan
(policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation)
yang telah ditetapkan.
d. Peralatan (Equipment), merupakan Unsur yang keempat yaitu peralatan atau
equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan
barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
e. Lingkungan (Environment), Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial,
budaya, ekonomi, dan teknologi. Yang termasuk dalam unsur lingkungan:
(a) Kondisi atau situasi, yang secara
langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan
organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
(b) Tempat atau lokasi, sangat erat
hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan
oleh organisasi.
(c) Wilayah operasi yang dijadikan
sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan menjadi :
Ø Wilayah kegiatan, yang menyangkut
jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan
tujuan organisasi.
Ø Wilayah jangkauan, atau wilayah
geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi
organisasi.
Ø Wilayah personil, menyangkut semua
pihak (orang-orang, badan-badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan
organisasi.
Ø Wilayah kewenangan atau kekuasaan,
menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan
kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh
dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ø Kekayaan Alam, Yang termasuk dalam
kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi,
hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
C. Tujuan Pengorganisasian
Tujuan
pengorganisasian adalah agar dalam pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan
penuh tanggungjawab. Dengan pembagian tugas diharapkan setiap anggota
organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus (spesialisasi)
dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan. Apabila pengorganisasian itu
dilakukan secara serampangan, tidak sesuai dengan bidang keahlian seseorang,
maka tidak mustahil dapat menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan
itu.
Ada
beberapa tujuan pengorganisasian, yaitu:
Ø Membantu
koordinasi, yaitu memberi tugas pekerjaan kepada unit kerja secara koordinatif
agar tujuan organisasi dapat melaksanakan dengan mudah dan efektif. Koordinasai
dibutuhkan tatkala harus membagi unitkerja yang terpisah dan tidak sejenis,
tetapi berada dalam satu organisasi.
Ø Memperlancar
pengawasan, yaitu dapat membantu pengawasan dengan menempatkan seorang anggota
manajer yang berkompetensi dalam setiap unit organisasi. Dengan demikian sebuah
unit dapat ditempatkan di dalam organisasi secara keseluruhan sedemikian rupa
agar dapat mencapai sasaran kerjanya walaupun dengan lokasi yang tidak sama.
Unit-unit operasional yang identik dapat disatukan dengan sistem pengawasan
yang identik pula secara terpadu.
Ø Maksimalisasi
manfaat spesialisasi, yaitu dengan konsentrasi kegiatan, maka dapat membantu
seorang menjadi lebih ahli dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu. Spesialisasi
pekerjaan dengan dasar keahlian dapat menghasilkan produk yang berkualitas
tinggi, sehingga kemanfaatan produk dapat memberikan kepuasan dan memperoleh kepercayaan
masyarakat pengguna.
Ø Penghematan
biaya, artinya dengan pengorganisasian, maka akan tumbuh pertimbangan yang
berkaitan dengan efisiensi. Dengan demikian pelaku organisasi akan selalu
berhati-hati dalam setiap akan menambah unit kerja baru yang notabene
menyangkut penambahan tenaga kerja yang relatif banyak membutuhkan biaya
tambahan berupa gaji/upah. Penambahan unit kerja sebaiknya dipertimbangkan
berdasarkan nilai sumbangan pekerja baru dengan tujuan untuk menekan upah buruh
yang berlebihan.
Ø Meningkatkan
kerukunan hubungan antar manusia, dengan pengorganisasian, maka masing-masing
pekerja antar unit kerja dapat bekerja saling melengkapi, mengurangi kejenuhan,
menumbuhkan rasa saling membutuhkan, mengurangi pendekatan materialistis. Untuk
ini pihak manajer harus mampu mengadakan pendekatan sosial dengan penanaman
rasa solidaritas dan berusaha menampung serta menyelesaikan berbagai perbedaan
yang bersifat individual.
D.
Syarat-Syarat
Pengorganisasian
Dalam
pengaturan pembagian kerja yang baik, tentu memerlukan seorang manajer yang
cukup berkemampuan dan berpengalaman di bidangnya. Fungsinya adalah agar jika
pada suatu waktu ditemui hambatan, maka seorang manajer yang bertanggungjawab
dalam pengaturan pembagian tugas tidak mengalami kesulitan dalam mencari jalan
keluar.
Hal
ini dimaksudkan sebagai upaya dalam rangka meningkatkan produktivitas dan
kepuasan para anggota organisasi.Semakin banyak pengetahuan dan pemahaman
terhadap implikasi pribadi dan sosial tentang pengorganisasian, maka akan
semakin besar pula terciptanya team work yang baik, sehingga upaya pencapaian
tujuan organisasi benar-benar dapat memberikan kepuasan anggota organisasi
secaramenyeluruh dan merata.
Ada
beberapa syarat utama pengorganisasian, yaitu:
Ø Adanya
sekelompok orang yang bekerja bersama;
Ø Adanya
tujuan-tujuan berganda yang hendak dicapai;
Ø Adanya pekerjaan
yang akan dikerjakan;
Ø Adanya penetapan
dan pengelompokan pekerjaan;
Ø Adanya wewenang
dan tanggungjawab
Ø Adanya
pendelegasian wewenang;
Ø Adanya hubungan
(relationship) antara satu sama lain anggota;
Ø Adanya
penempatan orang-orang yang akan melakukan pekerjaan;
Ø Adanya
tatatertib yang harus ditaat.
E. Proses Pengorganisasian
- Memperinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Karena organisasi itu dibentuk berdasarkan suatu tujuan, maka kita harus merinci seluruh pekerjaan yang akan dilakukan agar dalam proses pencapaian tujuan bisa sesuai dengan apa yang dikerjakan dalam organisasi.
- Membagi pekerjaan ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan menyenangkan dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang. Biasanya dalam organisasi yang telah merinci pekerjaan apa yang akan dilakukan, organisasi tersebut akan membagi pekerjaan tersebut ke dalam bidang-bidang tertentu, dengan kata lain yaitu pekerjaan dikelompokan sesuai kualifikasinya lalu di bagi ke dalam bidang-bidang dalam organisasi. Bidang-bidang itu yang akan mengerjakan tugas tersebut.
- Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam cara yang logis dan efisien. Setelah dibagi pekerjaan, maka perlu dibagi bagian-bagian atau divisi-divisi organisasi untuk melaksakan pembagian pekerjaan tersebut.
- Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis. Setelah berhasil membagi pekerjaan sesuai bidang organisasi, maka perlu dilakukan koordinasi antar bidang dan pengurus organisasi agar mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Terkadang ada suatu bidang dalam organisasi yang akan membutuhkan sumber daya yang sama atau data yang sama, itulah perlunya koordinasi.
- Memonitor efektivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengorganisasian
(Organizing) adalah suatu langkah
untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang di pandang.
Seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan kerja administrasi, ruangan
laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang seseorang pendelegasian
wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada
kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri
sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga
merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Tujuan
pengorganisasian adalah agar dalam pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan
penuh tanggungjawab. Dengan pembagian tugas diharapkan setiap anggota
organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus (spesialisasi)
dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan. Apabila pengorganisasian itu
dilakukan secara serampangan, tidak sesuai dengan bidang keahlian seseorang,
maka tidak mustahil dapat menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan
itu.
B.
Saran
Menginat
pentingnya pengorganisasian mak perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan
dipahami sebaik-baiknya. Setelah memahami pengorganisasian maka sebaiknya
diterapkan dalam aktual di lapangan. Dan untuk para pemimpin sebaiknya harus
mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu
maupun kelompok.
Agar suatu
organisasi berhasil para anggotanya harus saling bekerja sama dengan baik dan
menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat diselesaikan dengan
baik-baik tanpa harus mengganggu proses organisasi.
Daftar
Pustaka