Kata pengantar
Assalamualaikum
wr, wb
Puji syukur
kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberi kekuatan dan kesempatan kepada kami,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang di harapkan walaupun
dalam bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah ini membahas tentang “MOTIVASI
”
Dengan adanya makalah ini,mudah-mudahan dapat
membantu meningkatkan minat baca dan belajar teman-teman.selain itu kami juga
berharap semua dapat mengetahui dan memahami tentang materi ini, karena akan
meningkatkan mutu individu kita
Kami
sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
sangat minim,sehingsaran dari dosen pengajar serta kritikan dari
semua pihak masih kami harapkan demi perbaikan laporan ini. Kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah
ini.
Sengkang, 28 September 2016
Tim Penyusun
KATA
PENGANTAR
........................................................................................................ i
DAFTAR
ISI
...................................................................................................................... ii
BAB
I ( PENDAHULUAN )
A.Latar Belakang
..................................................................................................1
B.Rumusan Masalah
.............................................................................................1
C.Tujuan
..................................................................................................................1
BAB
II ( PEMBAHASAN )
A..Definisi Motivasi............................................................................................... 2
B.Teori Motivasi..................................................................................................... 3
C.Jenis-jenis
Motivasi
.......................................................................................... 5
D.Contoh Motivasi
.................................................................................................6
E.Dampak Motivasi................................................................................................6
B
AB III ( PENUTUP )
A.Kesimpulan
.........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada
hakikatnya setiap manusia memiliki potensi yang tersembunyi dalam dirinya. Oleh
karena itu, peran motivasi sangatlah penting untuk mengembangkan potensi yang
tersembunyi tersebut. Pada dasarnya motivasi merupakan suatu dorongan yang
menggerakkan seseorang bertingkah laku. Sehingga perbuatan seseorang yang
didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang
mendasarinya. Motivasi berhubungan factor psikologi manusia yang mencerminkan
antara sikap, kebutuhan dan kepuasan yang terjadi pada diri mansuia. Motivasi
mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi yang tersimpan
dalam diri seseorang, agar dapat diwujudkan dalam tindakan nyata secara
produktif sehingga dapat mencapai dan mewujudkan tujuan yang ingin dicapainya.
Pentingnya
motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung
perilaku mansuia supaya mau bekerja keras secara giat sehingga mencapai hasil
yang optimal. Seseorang dapat mengembangkan kemampuannya dan mampu mencapai
tujuannya karena didasari oleh motivasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan motivasi ?
2. Apa saja
contoh-contoh Motivasi ?
3. Apa saja
dampak dari motivasi ?
C. Tujuan
Untuk
mengetahui materi tentang motivasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Motivasi
1.
ETIMOLOGI
Motivasi, atau dalam bahasa Inggris disebut juga
dengan motivation, berasal dari bahasa Latin “motivus” (bentuk kata dari
“movere”) yang memiliki pengertian bergerak atau menggerakkan.
Adapun dalam bahasa Indonesia, motivasi
merupakan kata benda yang memiliki pengertian berikut: 1) dorongan yang timbul
dalam diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu
tindakan dengan tujuan tertentu, 2) usaha yang menyebabkan seseorang atau
kelompok tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendakinya.
Apa hubungan motivasi dan motif..?.
Terdapat hubungan etimologis dari asal kata motivasi
dan motif (yang diambil dari kata “motivus”). Motif merupakan sebuah dorongan
atau kekuatan yang mendorong seseorang atau kelompok untuk berbuat. “Motif”
selalu berkaitan dengan banyak faktor dan juga berhubungan dengan banyak hal,
baik secara internal maupun eksternal. Kemudian, hal-hal yang mempengaruhi motif
tersebut diartikan atau di-istilahkan dengan motivasi.
2. TERMINOLOGI
Motivasi
Menurut Para Ahli
Lalu,
bagaimana pendapat para ahli tentang pengertian mendasar tentang “motivasi”?
Mari kita perhatikan pemaparan-pemaparan berikut:
a. Motivasi merupakan sebuah proses untuk mencapai suatu
tujuan. (McMahon)
b. Motivasi adalah suatu konsep yang mampu membangkitkan
dan mengarahkan prilaku seseorang dengan cara memberikan dorongan atau daya
pada organisme untuk melaksanakan sesuatu. (Teevan & Smith)
c. Motivasi adalah kekuatan dalam setiap individu yang
mampu mendorong untuk bertindak (act) dengan cara-cara khusus. (Davies)
d. Motivasi merupakan kondisi internal yang membangkitkan
seseorang untuk bertindak, mendorong untuk mencapai tujuan, dan membuat
ketertarikan khusus terhadap sebuah kegiatan. (Weiner)
e. Motivasi merupakan dorongan internal dan eksternal
dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan beberapa hal, yaitu: hasrat dan
minat, dorongan dan kebutuhan, harapan dan cita-cita, serta penghargaan dan
penghormatan. (Uno)
f. Motivasi membentuk sebuah kekuatan dan daya, serta
menciptakan kesiapan, baik personal maupun kelompok, untuk bergerak dan
berusaha menuju tujuan tertentu. (Makmun)
g. Motivasi adalah suatu hal yang membangkitkan dan
menimbulkan semangat untuk berbuat dan bekerja. (Kartini)
B. Teori –
Teori Motivasi
Secara umum, teori motivasi dibagi dalam dua kategori,
yaitu teori kandungan (content), yang memusatkan perhatian pada kebutuhan dan
sasaran, tujuan dan teori proses, yang banyak berkaitan dengan bagaiman orang
berperilaku dan mengapa mereka berperilaku dengan cara tertentu. Hal paling
penting dari kedua teori itu seperti tertera di bawah ini:
1.
Hierarki
Kebutuhan Maslow
Hierarki ini didasarkan pada anggapan bahwa pada waktu
orang telah memuaskan satu tingkatan kebutuhan tertentu, mereka ingin bergeser
ke tingkat yang lebih tinggi. Maslow mengemukakan lima tingkat kebutuhan
sebagai berikut
a. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan
yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup, seperti makan dan minum, karena
secara umum mansuia tanpa makan dan minum akan mati.
b. Kebutuhan Akan Rasa Aman
Ketika
kebutuhan fisiologis seseorang telah terpenuhi, perhatian dapat diarahkan
kepada kebutuhan akan keselamatan. Keselamatan itu, termasuk merasa aman dari
setiap jenis ancaman fisik atau kehilangan serta merasa terjamin.
c. Kebutuhan akan Cinta Kasih atau Kebutuhan Sosial
Cinta kasih
dan kasih saying yang diperlukan pada tingkat ini, mungkin disadari melalui
hubungan-hubungan antarpribadi yang mendalam, tetapi juga yang dicerminkan
dalam kebutuhan untuk menjadi bagian berbagai kelompok sosial.
d. Kebutuhan akan Penghargaan
Dalam
kaitannya dengan pekerjaan, hal ini berarti memiliki pekerjaan yang dapat
diakui sebagai yang bermanfaat, menyediakan sesuatu yang dpaat dicapai, serta
pengakuan umum dan kehormatan di dunia luar.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan
ini ditempatkan paling atas pada hierarki. Ketika kebutuhan lain sudah
dipuaskan, seseorang ingin mencapai secara penuh potensinya. Tahap terakhir
inimungkin tercapai hanya oleh bebrapa orang.
2. F.W. Taylor dan Manajemen Ilmiah
Pendekatan ini memusatkan perhatian membuat pekerjaan
seefektif mungkin dengan merampingkan metode kerja, dan penilaian pekerjaan.
Pekerjaan dibagi-bagi ke dalam berbagai komponen, diukur dengan menggunakan
teknik-teknik penelitian pekerjaan dan diberi imbalan sesuai dengan
produktifitas. Dengan pendekatan ini, motivasi yang disebabkan imbalan keuangan
dapat dicapai dengan memenuhi sasaran-sasaran keluaran. Pemikiran inilah yang
melatarbelakangi sebagian besar penelitian pekerjaan yang didasarkan pada skema
imbalan (insentif).
3. Teori Keberadaan, Keterkaitan, dan Pertumbahan (Existence, Relatedness, and Growth
ERG) Aldefer
Aldefer merumuskan kembali hierarki Maslow dalam tiga
kelompok, yang dinyatakan sebagai Keberadaan, Keterkaitan, dan Pertumbahan (Existence, Relatedness, and Growth
ERG), yaitu:
a. Kebutuhan akan Keberadaan, Adalah semua kebutuhan yang
berkaitan dengan =keberadaan manusia yang
dipertahankan.
b. Kebutuhan Keterkaitan, Adalah kebutuhan yang berkaitan
dengan hubungan kemitraan.
c. Kebutuhan Pertumbuhan, Adalah kebutuhan yang
berhubungan dengan perkembangan potensi perorangan.
Menurut teori ERG, semua kebutuhan itu timbul pada
waktu yang sama. Kalau satu tingkat kebutuhan tertentu tidak dapat dipuaskan,
seseorang kelihatannya kembali ke tingkat lain.
4. Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)
Dua faktor di sini yaitu :
a. Motivasional, yaitu hal-hal yang
mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam
diri seseorang.
b. Ekstrinsik, yang berarti bersumber dari
luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang.
5. Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan )
Victor H. Vroom, dalam bukunya yang
berjudul “Work And Motivation” mengetengahkan suatu teori yang disebutnya
sebagai “ Teori Harapan”. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu
hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan
bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya,
apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka
untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya.
6. Teori penetapan tujuan (goal setting
theory)
Teori penentuan tujuan adalah teori
yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi
kerja yang utama.] Artinya, tujuan memberitahu seorang
karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus
dikeluarkan. Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki
empat macam mekanisme motivasional yakni :
a. tujuan-tujuan mengarahkan perhatian;
b. tujuan-tujuan mengatur upaya;
c. tujuan-tujuan meningkatkan
persistensi;
d. tujuan-tujuan menunjang
strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.
C. Jenis - Jenis Motivasi
Dilihat dari sudut sumber yang menimbulkannya,
motivasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu motivasi intrinsic dan motivasi
ekstrinsik.
1. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbulnya ti=dak memrlukan rangsangan dari luar. Ini dikarenkan
telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan
kebutuhannya. Motivasi intrinsik terdiri dari dorongan dan minat individu untuk
melakukan sesuatu aktivitas tanpa mengharap ataupun meminta ganjaran.
Sebagaimana yang telah dikatakan, Brunner (1996) mengaitkan motivasi intrinsik
ini dengan naluri ingin tahu dan dorongan mencapai kesuksesan dalam hidup.
2.Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang mengacu
factor-faktor dari luar yang biasanya berupa penghargaan, pujian, hukuman atau
celaan. Motivasi ekstrinsik diwujudkan rangsangan dari luar dengan tujuan
menggerakkan individu supaya melakukan sesuatu aktivitas yang membawa faedah
kepanya.
D. Contoh-contoh Motivasi
1.Seorang
guru yang memberikan motivasi kepada muridnya agar giat belajar
2.Orang tua
yang memotivasi anaknya agar cita citanya tercapai.
3.Seorang atasan yang
memotivasi karyawannya agar bekerja dengan rajin
E. Dampak-dampak Motivasi
v
Dampak positive motivasi
1.Bersikap positive terhadap
pekerjaanya
2.Menunjukkan
perhatian yang tulus terhadap pekerjaan orang lain dan membantu mereka bekerja
lebih baik
3.Selalu menjaga keseimbangan sikap dalam
berbagai situasi
4.Suka memberi motivasi kepada orang lain
walaupun kadang tidak berhasil
5.Selalu berpikir positive dari suatu kejadian
v
Dampak negative motivasi
1.Tidak
bersedia bekerja sama
2.Tidak mau
menjadi sukarelawan
3.Tidak
mengikuti standar yang ditetapkan
4.Saling
menyalahkan
5.Tidak
mematuhi perturan
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Motivsi merupakan kata benda yang memiliki pengertian sebagai berikut :
1.Dorongan yang timbul dalam diri seseorang secara sadar atau tidak sadar
untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
2.Usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok tertentu tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Davies, Ivon K. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta: Rajawali Pers
Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara